Kamis, 26 Juli 2012

Boleh Jadi Ini Ramadhan Terakhir Kita

0 komentar

     Boleh      Jadi     INi
  raMadhan         
        Ter
akhir   Kita



Tak dapat dipungkiri, jika seseorang mengunjungi suatu tempat atau bertemu seseorang dan merasa bahwa ia takkan bertemu lagi dengan orang itu atau tidak kembali ke tempat itu, maka ia akan bersemangat memanfaatkan keberadaannya di tempat itu. Ia akan memaksimalkan pertemuan tersebut, tidak menyia-nyiakan momen yang belum tentu akan kembali tersebut.

Oleh sebab ini, ketika para sahabat mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menyampaikan nasihat yang menyentuh, yang menggetarkan hati, membuat mata-mata mereka menangis, mereka merasa bahwa seakan-akan itu adalah nasihat terakhir. Oleh karena ini, mereka meminta wasiat kepada Rasulullah. Nampaknya ini adalah nasihat perpisahan, berwasiatlah kepada kami, Pinta salah seorang dari mereka. Saat itu mereka benar-benar merasakan suasana perpisahan yang momennya tidak akan terulang.

Semakna dengan ini, ketika Nabi menunaikan haji wada’ (perpisahan) dan beliau merasa, beliau tidak akan berjumpa lagi dengan umatnya dalam forum yang sama di dunia ini. Maka beliau merangkum wejangan beliau dalam beberapa kalimat yang merupakan intisari dari rangkuman semua isi da’wah beliau. Bahkan beliau dengan terus terang mengatakan, Boleh jadi saya tidak akan bertemu dengan kalian setelah hari ini. Hal ini menunjukkan, bahwa perasaan akan berpisah melahirkan spirit dan semangat yang luar biasa yang kadang tidak terasa pada kesempatan yang biasa.

Dari sinilah kita, memahami rahasia ucapan Nabi kepada seseorang “Jika engkau berdiri shalat, shalatlah seperti seorang yang akan berpisah”. Bayangkan jika ada seorang yang ikhlash, shalat beberapa raka’at sedang ia tahu bahwa ia kan segera meninggalkan dunia ini. Bagaimana ia akan shalat? Sudah pasti ia akan shalat dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.

Ramadhan datang kepada kita sebagai tamu yang menjamu, dia akan memuliakan kita jika kita terlebih dahulu memuliakannya. Dia datang membawa berbagai berkah, dia mempersemabahkan kepada kita beragam keutamaan. Iya, dia adalah tamu, tetapi justru dia menjamu kita dengan 1001 macam jamuan spesial.  Tetapi boleh jadi ini adalah jamuan yang terakhir darinya.  Lalu mengapa kita tidak menghormatinya?

Namun demikian, bukan berarti kita tidak bergembira dengan kedatangannya. Bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam mentabsyir (member berita gembira) para sahabat dengan kedatangan ramadhan. Beliau memberi busyro yang menumbuhkan kerinduan untuk mengecap berkahnya. Busyro yang memancarkan semangat untuk merindui rahmat yang menyertai setiap detak - detiknya. Beliau mengabarkan kepada mereka “Kalian telah didatangi oleh Ramadhan. Bulan berkah. (Pada bulan ini) Allah mewajibkan kepada kalian berpuasa, pintu-pintu jannah dibuka, pintu neraka ditutup, para setan dibelenggu, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang dihalangi dari kebaikkan malam tersebut, maka ia telah terhalangi dari kebaikkan…..” (HR Imam Ahmad dan An Nasai dishahihkan oleh Syaikh Al Baniy).

Saudaraku , , , , ,
Mari hadirkan kembali rasa akan berpisah dalam semangat ramadhan kita. Mari khususkan bulan suci ini dengan meningkatkan perhatian kita terhadap berbagai amaliyah ramadhan. Hadirkan rasa akan berpisah dengan puasa yang kita jalani.

Setiap tahun kita berpuasa ramadhan, tetapi obsesi sebagian kita sebatas menggugurkan kewajiban.Maka pada ramadhan tahun ini, hendaknya yang menjadi obsesi kita adalah meralisaskan makna puasa yang Imanan wahtisaban agar kita mendapatkan mapunan atas dosa-dosa kita yang lalu.

Setiap tahun kita mengkhatamkan Al-Qur’an berkali-kali. Maka Hendaknya pada salah satu pengkhataman kita tahun ini disertai tadabbur, perenungan terhadap makna-maknanya serta komitmen untuk mengikuti petunjuknya, menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya.

Pada awal-awal bulan kita begitu antusias untuk mendapatkan shalat berjamaah bersama Imam. Maka sedapat mungkin tahun ini sepanjang bulan kita kita ketinggalan takbiratul ihram bersama Imam.

Kita menghususkan bulan ramadhan untuk memberikan keluasan kepada keluarga dan anak-anak kita dengan berbagai kebaikan duniawi yang sementara. Maka sebisa mungkin pada ramadhan kali ini kita mempesemahkan kepada mereka keluasan berupa gizi ruhiyah dan nutrisi hati, berupa buku bacaan, atau kaset ceramah atau kata-kata nasihat yang bermanfaat buat mereka.

Setiap tahun kita bersedekah, tetapi dengan maksud menolong orang-orang susah yang membutuhkan. Maka pada tahun ini, mari niyatkan sedekah kita untuk membatu diri sendiri. Kita butuh keselamatan dari neraka dengan sedekah tersebut. Kita memerlukan penghapusan dosa dengan sedekah-sedekah tersebut.
Setiap tahun kita . , . , . setiap tahun kita . , , . setiap tahun kita.. , .  Mari pada tahun ini kita melakukan lompatan yang lebih tinggi untuk mengatrol kualitas dan kuantitas ibadah kita. Jangan sampai, ini marupakan ramadhan terakhir kita.

Allaahumma Barik lanaa fiy Ramadhan,wa waffiqna ‘alaa ghtinaamihi bith Thaa ‘aat.wa a’innaa ‘alaa shiyaamihi wa qiyaamihi waj’alnaa min ‘ibaadikal Muttaqiyn. Aamiyn…..
Selamat berbulan ramadhan.
(diadaptasi secara bebas dari “Ruhushiyaam wa Ma’aaniyhi “ karya Syaikh DR ‘Abdul Azizi Musthafa Kamil)
(Tamalanrea Makassar 01/09/1432:04,45)
Al Faqiyr Ilaa ‘Afwi Rabbihi
Syamsuddin Al Munawiy








Continue reading →

Soalan dari Somalia

0 komentar
Continue reading →

Pertanyaan membuat Mufti Menangis

0 komentar


Pertanyaan yang membuat seorang Mufti Saudi menangis

Dalam sebuah acara live di salah satu saluran TV, seorang Syaikh (seorang Mufti) mendapat pertanyaan dari Somalia:

"Apakah puasa Saya diterima (sah) jika kami tidak memilki makanan untuk sahur atau iftar (berbuka)?"

Seketika Mufti itu menangis karena mendengar pertanyaan "Apakah puasa Saya sah jika kami tidak memiliki makanan untuk sahur atau iftar?" :'(

From Islamic Videos

***

Wahai saudaraku, kita masih diberikan nikmat yang sangat banyak yang tak akan pernah terhitung, masihkah kita tidak bersyukur? Wahai saudaraku yang berkelebihan harta, masihkah kalian tidak mau mengeluarkan sebagian harta kalian untuk orang-orang yang kelaparan? Banyak Muslim di sekitar kita atau di luar sedang kelaparan, sedang menderita penindasan, tak berdaya. Kita yang berkelebihan harta kelak akan ditanya kemana saja uang yang kita belanjakan?!

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (Al-Ma'uun: 1-3)

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)." (At-Takaatsur: 1-8)


Renungan untuk kita semua

(Firaas Adams/muslimpress)
Continue reading →
Selasa, 24 Juli 2012

Ceramah · Ustadz Armen Halim Naro · Bersemilah Ramadhan

1 komentar
missing_dir.jpg (108×98)
Download Ceramah
Ustadz Armen Halim Naro

Makalah Bersemilah Ramadhan 
    1.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 1                                                     Download
    2.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 2                                                     Download
    3.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 3                                                     Download
    4.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 4                                                     Download
    5.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 5                                                     Download
    6.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 6                                                     Download
    7.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 7                                                     Download
    8.  Surat al Fatihah.mp3 Bersemilah Ramadhan 8                                                     Download


Continue reading →
Senin, 23 Juli 2012

Kumpulan Ebook Seputar Ramadhan

0 komentar


Seorang yang berpuasa tidak akan berbuka sekalipun manusia tidak ada yang mengetahuinya karena merasa takut dan merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-geriknya. Demikianlah hendaknya kita dalam setiap saat merasa takut dan diawasi oleh Allah di mana pun berada dan kapan pun juga, terlebih ketika kita hanya seorang diri. Apalagi pada zaman kita ini, alat-alat kemaksiatan begitu mudah dikonsumsi, maka ingatlah bahwa itu adalah ujian agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang takut kepada-Nya.


Download Ebook Seputar Ramadhan

  1. Download Ebook Khutbah Jum'at persiapan-menyambut-ramadhan
  2. Download Ebook Khutbah Jumat Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal
  3. Download Ebook Khutbah Jumat Bagaimana Menyikapi Ramadhan
  4. Download Ebook Khutbah Jum'at takwa-intropeksi-diri-pasca-ramadhan
  5. Download Ebook Khutbah Jumat Nasihat Setelah Ramadhan Berlalu...
  6. Amalan-Amalan di Bulan Ramadhan
  7. Buku Panduan Ramadhan
  8. Bagaimana Cara Menyambut Ramadhan
  9. 70 Masalah Seputar Seputar Puasa
Continue reading →
Minggu, 22 Juli 2012

Kesibukan Orang-Orang Shalih di Bulan Ramadhan

0 komentar

Bulan Ramadhan, bulan yang paling dinanti kaum muslimin sedunia. Dengan segala keistimewaannya, kedatangan bulan Ramadhan membuat orang-orang shalih semakin bertambah sibuk, dengan ibadah dan amal shalih, ibadah dan amal shalih.
Para salaf adalah orang-orang shalih yang merindu bulan Ramadhan. Mereka terus menanti dan tak henti berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan Ramadhan. Ketika Ramadhan telah tiba, mereka bersungguh-sungguh mengejar pahala serta meninggalkan dosa dan kelalaian. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan emas sekali setahun ini.
Serampai keutamaan bulan Ramadhan
عن كعب، قال: عن الله تعالى اختار من الشهور شهر رمضان واختار من البلاد مكة واختار من الليالي ليلة القدر، واختار الساعات للصلوات، فالمؤمن بين حسنتين فحسنة قضاها وأخرى ينتظرها.
Dari Ka’ab; dia bertutur, “Allah ta’ala telah memilih bulan Ramadhan di antara sekian bulan yang ada. Dia pun telah memilih Mekkah di antara negeri-negeri yang terhampar. Dia telah memilih lailatul qadr di antara beragam malam. Dia telah memilih waktu-waktu tertentu (bagi hamba-hamba-Nya) untuk menunaikan shalat. Karenanya, seorang mukmin berada di antara dua kebaikan. Satu kebaikan telah ia laksanakan, sedangkan kebaikan yang lain masih dinantinya.” (Hilyatul Auliya’, juz 2, hlm. 458)
فجعل ليلة القدر خيرا من ألف شهر وجعل شهر رمضان سيد الشهور ويوم
“Maka Dia menjadikan lailatul qadr lebih baik dibandingkan seribu bulan. Dia juga telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai penghulu seluruh bulan dan hari.” (I’lamul Muwaqqi’in, juz 2, hlm. 73)
قال ابن الطوير: ولم يكن لهم أسمطة عامة في سوى العيدبن وشهر رمضان .
Ibnu Ath-Thuwair berkata, “Tak ada tradisi yang menyeluruh bagi kaum muslimin selain pada dua hari ‘Ied dan bulan Ramadhan.” (Subhul A’sya, juz 2, hlm. 5)
أنه اليوم الذي يستحب أن يتفرغ فيه للعبادة وله على سائر الأيام مزية بأنواع من العبادات واجبة ومستحبة فالله سبحانه جعل لأهل كل ملة يوما يتفرغون فيه للعبادة ويتخلون فيه عن أشغال الدنيا فيوم الجمعة يوم عبادة وهو في الأيام كشهر رمضان في الشهور وساعة الإجابة فيه كليلة القدر في رمضان ولهذا من صح له يوم جمعته وسلم سلمت له سائر جمعته ومن صح له رمضان وسلم سلمت له سائر سنته ومن صحت له حجته وسلمت له صح له سائر عمره فيوم الجمعة ميزان الأسبوع ورمضان ميزان العام والحج ميزان العمر وبالله
“Sesungguhnya, ini adalah hari yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Dalam setiap hari dia memiliki keistimewaan dengan beragam bentuk ibadah, baik yang wajib maupun yang mustahab. Allah –Mahasuci Dia– telah menjadikan satu hari khusus untuk umat setiap agama*, yang mereka habiskan untuk beribadah dan menyingkir dari kesibukan dunia. Hari Jumat adalah hari untuk beribadah. Hari jumat dalam satu pekan, sebagaimana ramadhan dalam satu tahun. Waktu yang mustajab pada hari Jumat bagaikan lailatul qadr pada bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, barang siapa yang sukses dan selamat dalam menjalani hari Jumat maka akan sukses pula seluruh hari dalam satu pekannya. Barang siapa yang sukses dan selamat menjalani Ramadhan, sukses pula sepanjang tahunnya. Barang siapa yang sukses dan selamat dalam menunaikan haji, sukses pula seluruh usia. Hari Jumat merupakan timbangan satu pekan, Ramadhan adalah timbangan satu tahun, dan haji adalah timbangan sepanjang usia. Semoga Allah berkenan menghadiahkan hidayah taufik.” (Zadul Ma’ad, juz 1, hlm. 386, poin ke-23)
(*Agama yang disyariatkan Allah untuk umat para nabi terdahulu maupun umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallampen. )
Teladan Al-Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam
وكان من هديه صلى الله عليه و سلم في شهر رمضان الإكثار من العبادات فكان جبريل عليه الصلاة و السلام يدارسه القرآن في رمضان وكان إذا لقيه رمضان أجود بالخير من الريح المرسلة وكان أجود الناس وأجود ما يكون في رمضان يكثر فيه من الصدقة والإحسان وتلاوة القرآن والصلاة والذكر والإعتكاف
“Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan adalah memperbanyak ibadah. Jibril ‘alaihishshalatu wassalam mengajarkan Al Quran kepada beliau saat Ramadhan. Jika Ramadhan tiba, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi lebih dermawan bagai angin yang berembus; beliau adalah manusia yang paling dermawan dan menjadi semakin dermawan di bulan Ramadhan. Kala itu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak bersedekah, berbuat kebajikan, membaca Al Quran, shalat, berzikir, dan beri’tikaf.” (Zadul Ma’ad, juz 2, hlm. 30)
Mereka sibuk membaca dan merenungi Al Quran
عن منصور، عن إبراهيم، قال: كان الأسود يختم القرآن في رمضان في كل ليلتين، وكان ينام بين المغرب والعشاء وكان يختم القرآن في غير رمضان كل ست ليال.
Dari Manshur dari Ibrahim; dia berkata, “Aswad mengkhatamkan Al Quran setiap dua malam selama bulan Ramadhan. Dia tidur antara maghrib dan isya. Pada selain bulan Ramadhan, dia mengkhatamkan Al Quran setiap enam malam.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 250)
أنه كان يختم القرآن في كل سبع ليال مرة، فإذا جاء رمضان ختم في كل ثلاث ليال مرة، فإذا جاء العشر ختم في كل ليلة مرة
“Sungguh, Qatadah mengkhatamkan Al Quran tiap tujuh malam. Kemudian jika bulan Ramadhan tiba, dia mengkhatamkan Al Quran tiap tiga malam. Kemudian, jika sepuluh hari terakhir Ramadhan datang, dia mengkhatamkan Al Quran sekali dalam semalam.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 364)
كان أبو رجاء يختم بنا في قيام رمضان لكل عشرة أيام.
“Abu Raja’ mengkhatamkan Al Quran saat mengimami qiyamul lail di bulan Ramadhan setiap sepuluh hari.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 348)
Mereka sibuk berdoa
عن أبي عمرو الأوزاعي، قال: كان يحيى بن أبي كثير يدعو حضرة شهر رمضان: اللهم سلمني لرمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني متقبلاً.
Dari Abu ‘Amr Al-Auza’i; dia berkata, “Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan Ramadhan, ‘Ya Allah, selamatkanlah aku agar bisa berjumpa dengan Ramadhan, selamatkanlah aku agar berhasil menjalani Ramadhan, dan terimalah amalku.’” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 420)
Mereka sibuk bersedekah
عن مغيرة، قال: كان عبد الرحمن بن أبي نعم يفطر في رمضان مرتين، وكنا إذا قلنا له كيف أنت يا أبا الحكم؟ قال: إن نكن أبراراً فكرام أتقياء، وإن نكن فجاراً فلئام أشقياء.
Dari Mughirah; dia berkata, “Abdurrahman bin Abi Ni’am menyediakan hidangan buka puasa sebanyak dua kali saat Ramadhan. Jika kami berkata kepadanya, ‘Bagaimana keadaanmu, wahai Abul Hikam?’ maka dia berujar, ‘Jika kita adalah pelaku kebajikan, betapa mulia orang-orang yang bertakwa. Jika kita adalah pendosa, betapa terhinanya orang-orang yang celaka.’” (Hilyatul Auliya’, juz 2, hlm. 292)
عن الصلت بن بسطام قال: كان حماد بن أبي سليمان يفطر كل ليلة في شهر رمضان مائة إنسان. فإذا كان ليلة الفطر كساهم ثوبا ثوبا وأعطاهم مائة مائة.
Dari Ash-Shultu bin Bashtham; dia berkata, “Setiap malam, Hammad bin Abi Sulaiman menyajikan hidangan buka puasa untuk seratus orang selama bulan Ramadhan. Jika malam Idul Fitri telah tiba, dia akan membagikan pakaian kepada mereka satu per satu, serta memberi mereka uang masing-masing seratus.” (Al-Karamu wal Juwdu wa Sakha’un Nufusi, juz 1, hlm. 5)
Maraji’:
Al-Karamu wal Juwdu wa Sakha’un Nufusi, Al-Barjalani, Maktabah Asy-Syamilah.
Hilyatul Auliya’, Abu Nu’aim Al-Ashbahani, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
I’lamul Muwaqqi’in, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
Subhul A’sya, Al-Qalqasyindi, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
Zadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
***
artikel muslimah.or.id
Penulis: Athirah Ummu Asiyah
Muraja’ah: Ustadz  Ammi Nur Baits

Continue reading →

Berkah Makan Sahur

1 komentar

Ketahuilah bahwa dalam makan sahur terdapat keberkahan, artinya kebaikan yang banyak dan tetap terus ada. Makan sahur adalah suatu hal yang disunnahkan dan dianjurkan untuk diakhirkan.
Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan." (Muttafaqun 'alaih)

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1. Anjuran untuk makan sahur.

2. Makan asalnya mubah (boleh). Namun jika makan seperti ini diniatkan untuk taqorrub (mendekatkan diri) pada Allah, maka bisa berubah menjadi hal yang disunnahkan. Intinya, perkara mubah bisa berubah menjadi sunnah dengan niat seperti dalam makan sahur.

3. Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengakhirkan makan sahur karena kata sahur dalam bahasa Arab dimaksudkan untuk akhir malam.

4. Kata 'sahuur' berbeda dengan kata 'suhuur'. Sahuur berarti makanan yang dimakan di waktu sahur. Sedangkan suhuur bermakna aktivitas makan sahur. Jadi yang satu berarti makanan dan yang lain berarti (aktivitas) makan.

5. Yang dimaksud dengan barokah adalah bertambah dan tumbuh. Hadits ini menerangkan barokah itu ada pada makan sahur. Dan yang menetapkan barokah seperti ini adalah Allah. Sehingga barokah itu bukan datang dari benda itu sendiri, namun dianugerahkan oleh Allah.

Demikian di antara faedah dari hadits anjuran makan sahur. Moga bermanfaat.

Semoga Allah senantiasa memberi taufik dalam ilmu dan amal.



Sumber: Syarh 'Umdatul Ahkam, Syaikhuna Dr. Sa'ad bin Nashir Asy Syatsri, terbitan Dar Kunuz, thn 1429 H

Continue reading →

Bila Waktu Berbuka Tiba

0 komentar


  1. Segerakan berbuka

     Berdasarkan hadits:

    لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا اْلفِطْرَ

    Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.[1]

  2. Doa berbuka puasa

    ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

    Telang hilang rasa dahaga, telah basah kerongkongan dan mendapat pahala insya Alloh.[2]


  3. Jangan berlebihan

     Berdasarkan hadits:

    كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُفْطِرُ عَلىَ رُطُبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيْ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطُبَاتٍ فَعَلىَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

    Adalah rasulullah berbuka puasa dengan kurma basah sebelum shalat. Apabila tidak ada kurma basah, beliau berbuka dengan kurma kering, apabila tidak ada kurma kering, beliau berbuka dengan air.[3]


  4. Memberi makan orang yang berbuka puasa

     Keutamaan memberi makan orang yang berbuka puasa tertuang dalam hadits berikut:

    مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرُ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

    Barangsiapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala semisal orang yang berpuasa, tanpa dikurangi dari pahala orang yang berpuasa sedikitpun.[4]


Footnote:

[1] HR.Bukhari 1957, Muslim 1098
[2] HR.Abu Dawud 2357, Nasai dalam amal Yaum wal Lailah no.299, Ibnu Sunni 480, Hakim 1/422, Baihaqi 4/239. Dihasankan oleh Daroquthni dalam sunannya no.240. disetujui oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam at-Talkhis 2/802, al-Albani dalam al-Irwaa no.920
[3] HR.Abu Dawud 2356, Tirmidzi 696, Ahmad 3/163, Ibnu Khuzaimah 3/227, Hakim 1/432, Dihasankan oleh al-Albani dalam al-Irwaa no.922
[4] HR.Tirmidzi 807, Ahmad 28/261, Ibnu Majah 1746. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi 807

Continue reading →

Label

Renungan (15) Serba Serbi (8) Amalan (7) Download (6) Mp3 (2) Seputar Hukum (2) Sya'ban (2) Video (2) Resep (1)